Dampak Sering Main Media Sosial, Salah Satu Calon Siswa Baru SMP Sekolah Makedonia Tidak Lolos Padahal Tes Akademik lolos

SOROT POST-Ngabang, Sekolah Kristen Makedonia (SKM) di Ngabang, Kalbar, melalui Yayasan MIKA yang di dirikan oleh Alm. Pdt Bigman Sirait yang beralamat di Jl.Raya Ngabang Km 14, Desa Amboyo ainti, Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak terdiri dari Sekolah PAUD,SMP,SMA dan Kampus STT.
Diketahui Yayasan MIKA baru – baru ini mendapat sorotan atau kritikan dari calon orang tua murid pada saat mendaftarkan calon anak didik untuk masuk sekolah di Makedonia di Plasma dua.
Dari 136 calon siswa baru SMP Makedonia yang mendaftar, salah satu dari orang tua Vilgina Tuba merasa kekecewaan atas hasil tes wawancara yang diikuti putrinya yang dinyata tidak lolos oleh panitia lantaran masalah wawancara tentang seputar media sosial.
Pada pengumumam kelulusan PPDB jalur Leguler SMP Kristen Makedonia tahun pelajaran 2023/2024 atas nama Vilgina Tuba dinyatakan tidak lolos (wawancara), padahal Vilgina Tuba dalam hasil tes akademik PPDB jalur Leguler dinyatakan lolos dengan nilai 48 nomor pada urut 15.
Namun, akhirnya, Vilgina Tuba dinyatakan tidak diterima dengan alasan bermain media sosial salah satu seperti main Game dan lainnya.
“Saya sangat kecewa, kecewa berat malah. Gara -gara anak saya bermain media sosial anak saya tidak lolos masuk sekolah SMP Makedonia dan saya minta kedepannya dari pihak sekolah Makedonia kedepannya ada perbaikan baikan dari penerimaan siswa baru dalam tahap tes,” ujar Tuba saat dikonfirmasi www.sorotpost.id, Senin,(8/5/23)
Dalam keterangan Yeremia selaku Direktur sekolah Makedonia di Kabupaten Landak menerangkan untuk tahapan dan proses penerimaan calon siswa baru di Sekolah Makedonia Ngabang, melalui SOP antara lain, sekolah Makedonia membuka tiga gelombang penerimaan calon siswa, gelombang dibuka untuk alummi, gelombang kedua untuk siswa kepedalaman dengan kegiatan roadshow dan gelombang ketiga reguler yang masing-masing dinilai untuk alummi tambah roadshow 70 persen sedangkan reguler 30 persen, terang Yeremia.
Setelah pendaftaran, tambah Yeremia, pihak yayasan memberikan sosialisasi visi dan misi yayasan kepada orang tua atau wali siswa. Setelah sosialisasi, calon siswa akan mengikuti tes akademik dan tes akademik akan diumumkan kepada siswa dan orang tua siswa. Selanjutnya bagi calon siswa yang lolos akademik akan melanjutkan ketahap wawancara dan wawancara siswa dilakukan oleh panitia penerimaan siswa dan guru-guru terkait. Dan orang tua siswa ikut hadir dalam wawancara.
“Setelah tahap wawancara, semua guru, kepala Sekolah, kurikulum, dan asrama akan membahas satu persatu mengenai informasi yang dikumpulkan dari setiap calon siswa dan orang tua. Setiap aspek dari calon siswa dan orang dievaluasi, sikap, jawaban, komitmen, dan potensi lainnya guna memastikan apakah pihak sekolah dan asrama memiliki SDM yang memadai dengan yang diperlukan calon siswa. Setelah rapat pleno maka panitia menetapkan calon siswa yang diterima, dan akan dilakukan pengumuman hasil seleksi,”papar Yeremia di hadapan orang tua Vilgina Tuba, Senin (8/5/23 pagi.
menurut penguji bahwa Vilgina Tuba, pada pada saat tes dihadiri orang tua siswa adalah untuk menambah data informasi dari orang tua untuk Vilgina Tuba, tujuan untuk bersekolah, berasrama, kerajinan, kesehatan, akademis non akademis, we chat, kemampuan orang tua siswa, keharmonisan dalam keluarga, karakter dan kepribadian, kerohanian, dan pergaulan bebas anak dan semua data yang digali oleh panitia dibahas.
Terkait adanya calon siswa baru yang masuk sekolah menengah pertama (SMP) atas nama Vilgina Tuba, Kami mengucapkan banyak terima kasih atas konplin dari orang tua siswa karna itu menjadi masukan berharga bagi kami dan untuk evaluasi bagi pihak yayasan dan pihak kami karna ada yang perlu diperbaiki dan di evaluasi, papar Yeremia. (Yohanes)