Meranti (SOROT POST) – Jembatan yang menghubungkan akses jalur Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Meranti yang saat ini rusak parah akibat terseret arus bencana banjir beberapa bulan lalu.
Rusaknya jembatan tersebut membuat akses kegiatan masyarakat dan anak sekolah sempat lumpuh pasalnya jembatan dan jalan tani warga yang satu-satunya untuk dilewati jalur aktiftas warga, guru dan anak sekolah terhambat.
Beruntung saat ini jembatan yang sehari-hari dilalui oleh guru dan anak sekolah untuk proses belajar dan mengajar jarang dilewati karna adanya situasi Covid-19.
Kepala sekolah SDN 01 Meranti, Kamun, mengatakan pada media www.sorotpost.id pada jum’at (9/5/21) pagi, jembatan yang menuju sekolah dasar negeri 01 Meranti Kecamatam Meranti Kabupaten Landak saat ini rusak parah dan akses aktifitas terhambat dan berisiko tinggi.
” Jembatan yang dilewati warga, guru dan anak sekolah sudah putus lagi akibat diterjang banjir beberapa bulan lalu dan aktiftas warga guru dan anak sekolah sempat terkendala,” paparnya.
Agar aktiftas warga, guru dan anak sekolah lancar dan normal kembali, warga melakukan perbaikan seadanya dengan pemasang kayu dan bambu untuk dijadikan jembatan darurat agar warga bisa melewati bentangan sungai dengan lebar 14-15 meter dan itupun sangat beresiko tinggi dan penuh dengan kehati-hatian agar tidak terjatuh, dengan harapan agar jembatan bisa dibangun kembali, harap Kamun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum,Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPRPERA) Kabupaten Landak melalui Kepala bidang Bina Marga, Redi Suhendi didampingi Jamelius sekretaris PUPRPERA merasa prihatin atas apa yang dialami warga, guru dan anak sekolah di Kecamatan Meranti bahwasan akses warga sempat lumpuh akibat jembatan menuju sekolah putus kembali.
“Karna ini sifatnya paska bencana tanggung jawabnya bisa ditangani oleh BPBD dan pihak BPBD punya kewenangnya dan itupun pihak Dinas PUPR siap membantu BPBD dibidang teknisnya, untuk akses jembatan yang menuju SDN 01 Meranti merupakan bukan status jalan kabupaten dan jalan desa sehingga untuk menangani bencana kemarin kami mengarahkan kepada BPBD untuk menanganinya, sedangkan untuk kajian teknisnya kami dari Dinas PUPR bidang bina marga siap memberikan sesuai dengan kajian teknis yang ada untuk perencanaan kemudian mengidentifikasi lokasi dan untuk memberikan pengawasan pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh BPBD,” imbuh Redi Suhendi.
Dalam Penyampaian juga John Elak Sekretaris BPBD Kabupaten Landak, jembatan yang menuju akses sekolah SDN 01 meranti diakui sudah beberapa kali dibangun dengan menggunakan kayu dan siap ganteng Dinas PUPRPERA untuk kajian teknis.
“Kami dari BPBD selama ini kerjasama dengan Dinas PUPR sebagai instansi teknis, terkait jembatan dikecamatan Meranti yang putus saat ini, untuk dana tahun ini di BPBD sangat minin karna terpakai dialihkan kepenanganan covid-19 dalam beberapa tahun ini tapi kalau kita disetujui Pimpinan kembali lagi kebijakan Pimpinan memang ada surat permohonan dari BPBD untuk penanganan ini kalau memang teman Dinas PUPR mengatakan paska bencana kita harus survei kembali apakah benar-benar akibat bencana kalau setelah hasil infestigasi bersama teman-teman PUPR yang paling validnya adanya dokumentasi pas pada waktu kejadian, adanya surat permohonan dari desa dicap dan ditanda tangani oleh desa sebagai permohonan resmi sehingga kami bisa meneruskan ke Pimpinan adapun untuk mengenai dananya kembali lagi ke pada kebijakan Pimpinan apakah bisa dialokasikan Pimpinan,”terangnya.
John Elak menyebutkan untuk jembatan tersebut akan di inventaris menunggu jawaban dari Pimpinan jika disetujui itu biasanya berkoordinasi dengan keuangan BPKAD yang mempunyai kewenangan keuangan yang langsung dikucurkan dari BPKAD, cetus John Elak. (Anes)