Landak (SOROT POST) – Dalam rangka mendukung program Presiden RI dan Menteri Pertanian RI, Anggota Komisi II/Banggar DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan Drs. Cornelis, M.H melaksanakan Kunjungan Kerja Perseorangan dalam rangka Reses di kelompok tani Coba Maju dalam rangka tanam perdana padi di dusun takiung, desa sidas, Kecamatan Sengah Temila, Senin (15/06/20).
Hadir juga dalam tanam perdana padi varietas inpari 29 ini Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa, Sekda Landak, Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan, Camat Sengah Temila, Kepala BP2K Kecamatan Sengah Temila dan anggota kelompok tani Coba Maju.
Pada kesempatan ini Anggota Komisi II DPR RI Drs. Cornelis, MH mengatakan bahwa salah satu menjaga ketahanan pangan salah satunya dengan cara budidaya tanaman padi, karena saat ini musim tanam jangan sampai tidak memiliki cadangan pangan . Sesuai dengan perintah atau himbauan dari Presiden RI dalam menghadapi Wabah Corona Virus Disease (COVID-19) ini yang tidak tau kapan berakhirnya dan menyerang seluruh dunia pada saat ini.
“Maka dari itu para petani dianjurkan untuk tetap menanam sesuai dengan jadwal tanam sebagaimana yang dianjurkan pemerintah. Saya di dapil Kalimantan Barat 1 mencoba mengajak petani untuk menanam padi pada musim tanam gadu sesuai dengan anjuran dari pemerintah,” Tukas Cornelis.
Tanam perdana di lokasi kelompok tani coba maju bersama dengan Bupati landak dr. Karolin Margret Natasa sambung Cornelis adalah untuk memotivasi masyarakat di Kalimantan barat khususnya Kabupaten Landak. Sebagai petani tetap menjalankan tugasnya untuk menanam tanaman pangan seperti padi, tetapi jangan lupa tetap mengikuti Protokol Kesehatan COVID-19, apa lagi dalam menghadapi New Normal.
Anggota Komisi II itu juga mengatakan Selain dari pada itu juga dapat mencukupi kepentingan pangan minimal dilingkungan keluarga sendiri, sehingga Cornelis menghimbau kepada petani agar anjuran Presiden RI dan Menteri pertanian RI untuk bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya minimal untuk keluarga.
“Sehingga kita tidak kekurangan bahan pangan, sekali lagi saya katakan, Wabah Corona Virus Disease (COVID-19) ini tidak tau kapan berahirnya karena vaksin dan obat belum ditemukan, maka dari itu protokol kesehatan COVID-19 harus dilaksanakan walaupun dalam melaksanakan tanam padi sperti saat ini,” Ucap Cornelis.
Ia juga mengatakan bahwa para petani yang kerjanya di lapangan agar bisa atur jarak antar orang ke orang, tidak berkumpul ramai-ramai satu kelompok tani paling banayak 25 orang, jadi pada saat menanam harus bisa jaga jarak. Dislokasi ini hamparan sekitar 10 hektar dan pada saat ini melakukan penanaman padi.
“Dikabupaten Landak memang potensi pertanian yang paling besar dan memang mata pencarian masyarakatnya di sektor pertanian, jadi jangan sia-siakan kesempatan ini serta manfaat lahan yang ada sehingga bisa bermanfaat untuk pertanian,” Tutup Cornelis.