Tantangan Pengawas Sekolah di Era Daring Akibat COVID-19

poto: Ev.Heni Kristiniani,M.Min.,M.Pd.K
Photo ; Heni Kristiani,M

SOROT POST- Pengawas Sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan (Permenpan RB No 21 Tahun 2010). Dalam menjalankan tugas pokok tersebut, Pengawas Sekolah dituntut mempunyai kualifikasi dan kompetensi yang memadai untuk mampu melaksanakan tugas pengawasan. Kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan kompetensi sosial. – Permendiknas No 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah.Jika dilihat dari tugas pokok dan kompetensi pengawas, Pengawas Sekolah mempunyai posisi dan peran strategis dalam upaya penngkatan mutu pendidikan.

Dalam situasi pandemi COVID-19 dimana diharuskan bekerja dari rumah, Pengawas sekolah dituntut agar tetap menjalankan tugasnya untuk melakukan pembinaan guru, Kepala Sekolah dan kelembagaannya. Cara yang terbaik untuk saat ini yang dapat dilakukan Pengawas sekolah dalam melakukan pembinaan adalah melalui metoda daring atau pengawasan Digital. Berbagai macam aplikasi digital yang dapat dipilih atau digunakan Pengawas Sekolah dalam melakukan pembinaan adalah sebagai berikut :

1. Seesaw
Seesaw adalah sebuah platform pembelajaran yang memungkinkan setiap guru untuk memiliki jurnal pembelajaran kolaboratif, dengan pilihan untuk berbagi konten dengan guru lain dari beberapa Sekolah binaan. Bahkan Pengawas Sekolah juga dapat langsung berbagi teks, gambar, video, gambar dan link dimana guru dapat melihat pada android/handphone mereka, menggunakan aplikasi untuk perangkat iPhone, iPad dan android.

2. Microsoft Teams
Microsoft Teams dihadirkan untuk menciptakan kemudahan dan fleksibilitas dalam berkomunikasi dan berkolaborasi, ia dihadirkan dalam beberapa versi yang dapat dipasang sesuai dengan perangkat yang biasa digunakan oleh Pengawas Sekolah. Terdapat beberapa opsi Microsoft Teams yang dapat disesuaikan penggunaannya sesuai dengan perangkat yang dimiliki oleh Pengawas Sekolah atau guru.

3. Cisco Webex
Cisco Webex memberikan terobosan besar di dalam pembinaan Pengawas Sekolah terhadap guru dengan menggunakan Webex meetings. .“Meeting akan menjadi lebih produktif, lebih Efisien. Cisco Webex dapat mengundang 25 partisipan per pertemuan dengan menawarkan kualitas Video High Definition. Cisco Webex merupakan alat komunikasi Video Conference berbasis interface web yang memungkinkan komunikasi berjalan dengan menggunakan perangkat personal dan mobile seperti Smartphone, PC, Laptop, Notebook, dan PC tablet selama masih ada dalam jangkauan jaringan internet.

4. Google Meet (Hangouts Meet/Meet)
Google Meet adalah salah satu aplikasi atau software yang dapat dimanfaatkan untuk tetap produktif dalam bekerja meski dilakukan dari rumah. Dan digunakan saat rapat pembinaan Pengawas Sekolah terhadap guru maupun KS.

5. Zoom Cloud Meetings
Aplikasi ini memungkinkan Pengawas Sekolah bertatap muka langsung dengan lebih dari 100 orang partisipan, aplikasi komunikasi dengan menggunakan video. Aplikasi tersebut dapat digunakan dalam berbagai perangkat seluler, desktop, hingga telepon dan beberapa keunggulan lainya.

6. UmeetMe
UmeetMe adalah layanan konferensi video terpadu berbasis internet. Saat ini UmeetMe telah digunakan untuk program pembelajaran jarak jauh (long distance learning), komunikasi pembelajaran lintas negara, memantau aktivitas guru , hingga memfasilitasi komunikasi antara guru.Enam aplikasi digital yang ada dapat dijadikan pilihan Pengawas Sekolah untuk melakukan pendampingan, pembinaan bahkan pelatihan guru dan kepala sekolah.

Belajar di rumah mengalami perpanjangan beberapa kali, PJJ didengungkan kembali. Mengapa tetap harus belajar dimasa COVID 19? Tujuan utamanya adalah agar setiap kepala Sekolah, guru bertanggung jawab untuk berjuang maksimal melakukan PJJ sebagai pengganti hak dasar peserta didik untuk belajar di sekolah. Kabupaten Landak adalah salah satu daerah yang menerapan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). PJJ tidak dapat berjalan optimal, terutama di daerah pelosok dengan teknologi dan jaringan internet terbatas. Kesiapan infrastruktur sekolah, kemampuan guru mengajar dalam jaringan (daring), serta ketersediaan ponsel pintar yang memadai untuk menjalankan aplikasi belajar daring, juga menjadi persoalan lain dalam penerapan PJJ. Kendala juga terjadi ketika melakukan proses belajar-mengajar di rumah secara (luring) pembelajaran dilakukan dengan memberikan tugas tertulis kepada peserta didik.

Menyerahkan dan menjemput tugas kepada dan dari peserta didik merupakan tugas yag sangat berat – mengapa sebagian besar tempat tinggal peserta didik dari dan ke sekolah cukup jauh serta medan jalan yang sangat sulit berlumpur dan licin.
KONDISI ini memunculkan asumsi dimana, bagaimana dan apa yang dilakukan Pengawas … Jika melihat Permenpan RB No 21 Tahun 2010 dan Permendiknas No 12 Tahun 2007 jelas sekali bahwa pengawas mempunyai peran yang sangat strategis dan merupakan ujung tombak keberhasilan Pendidikan di sekolah.

Namun tupoksi yang sangat strategis tidak dapat berfungsi dengan baik dan ujung tombak menjadi tumpul. DILEMA dan menjadi pergumulan berat bagi pengawas – disatu sisi bagaimana memfungsikan peran yang tidak berfungsi dengan baik dan menajamkan ujung tombak yang sudah menjadi tumpul, di sisi yang lain TIDAK SEMUA SEKOLAH ADA AKSES INTERNET – serta keharusan memperhatikan himbauan dari Pemerintah untuk Sosial Distancing dan Physical Distancing.
Tantangan adanya Pandemi Covid – 19 di era digital yang semakin kompleks menjadikan Pengawas Sekolah harus kreatif dan jika memungkinkan inovatif serta tetap tampil sebagai seorang yang mampu mendampingi dan melakukan trasformasi pembinaan guru dan Kepsek. BUKAN PEKERJAAN YANG MUDAH. Pengawas tetap berusaha optimal melakukan pengawasan agar kinerja kepala sekolah dan guru tetap terpantau.

Bebagai aplikasi digital yang ada tidak cukup membantu. Saat ini sesuai dengan kondisi yang ada dan untuk kelancaran tugas pengawas dalam pengawasan, Whatsapp Group adalah satu satunya media yang paling efektif yang bisa di gunakan Pengawas dalam pengawasan PJJ di sekolah binaan. Pengawas membuat format dalam bentuk file PDF yang dibagikan di group, dalam pengisianya setiap kepala sekolah dapat mengembangkan dan mengurangi sesuai dengan kondisi sekolah masing –masing. Dalam penyampaian laporan KBM PJJ dari peserta didik ke guru dan dari dewan guru ke Kepala Sekolah dapat memanfaatkan berbagai layanan /aplikasi sesuai dengan kondisi masing-masing. Kebijakan itu diambil lantaran tak semua siswa dan guru memiliki teknologi yang memadai. Belum lagi masalah sinyal yang tidak stabil sehingga membuat aplikasi bukan jalan keluar yang tepat Meski banyak keterbatasan, sekolah-sekolah berusaha menjalankan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh ).

Sebagian guru dan Kepsek masih datang ke sekolah untuk mengefektifkan PJJ terbukti ada laporan harian dari sekolah kepengawas meskipun belum maksimal. Tidak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa sekolah yang tidak menginformasikan kegiatan sekolahnya – asumsi libur total. Kini para guru dan peserta didik paling tidak sudah mulai mengenal dan menggunakan teknologi aplikasi untuk belajar jarak jauh. Keberhasilan pengawasan oleh seorang pengawas akan dapat tercapai jika ada kebersamaan.

“Bersama kita bisa lakukan tuga, SATU RASA SATU HATI SATU JIWA bukan dengan terpaksa tetapi karena panggilan suara hati. Penting bagi GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS bersatu dalam kepekaan rasa untuk bertanggung jawab DEMI RAGA YANG LAIN.

Ev. Heni Kristiani, M.Min.,M.Pd.K
Pengawas SMP Kabupaten Landak

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *